Mammae adalah review pameran kedua saya yang berkaitan dengan wanita sebagai object karya seni seorang seniman dalam 2 bulan terakhir, sebelumnya saya mereview The Socond Skin oleh Altje Ully, jika Altje Ully menggunakan patung sebagai media tempat ia berkarya, berbeda dengan Lovis Ostentrik dalam pameran tunggalnya di Viviyip Artroom bulan Maret 2011 yang lalu. Dengan menggunakan karya fotografi, dan menggunakan wanita sebagai object karyanya, bagi beberapa orang mungkin terasa Vulgar dan tidak sesuai dengan budaya Timur Indonesia.

Mari kita lebih berpikir luas dan tidak menyempitkan pendapat seseorang, saya sedikit khawatir mereview pameran Mammae ini dan mengupload karyanya karena seperti yang kita ketahui umumnya masyarakat Indonesia menganggap tema pornography adalah sesuatu yang tabu dan tidak pantas di bicarakan, sesuatu yang dianggap akan merusak moral dan iman seseorang. Padahal untuk persoalan karya Seni, suatu karya yang dianggap mempunyai unsur seksual tidaklah di pajang atau di pamerkan di tempat umum, di tempat dimana setiap orang yang lewat secara sengaja atau tidak di sengaja dapat melihat karya tersebut, dalam arti setiap orang yang hadir dan masuk ke dalam galeri pada umumnya memang mempunyai tujuan awal adalah untuk melihat dan menikmati karya seni, dan bukan konten pornography yang ada didalamnya. Karena itu saya sempat sedih dan kecewa saat kasus karya Agus Suwage dan Davy Linggar di Biennale yang di selenggarakan Bank Indonesia beberapa tahun yang lalu.

Link #8 | Printed on Alumunium dibond | 60x120cm | 2011

Mammae sesungguhnya bercerita mengenai unsur ke ibuan yang diwakilkan dalam object payudara wanita, Lovis mengutarakan saat manusia terlahir di dunia, tidak pernah ada yang mengajarkan seorang bayi cara menghisap payudara dari dada Ibunya, tidak hanya itu, proses menyusui juga akan semakin mempererat ikutan emosional seorang anak dengan Ibunya.

Diluar dari sisi emosional yang terjadi, apa yang di pamerkan oleh Seniman yang merupakan anak dari Teguh Ostentrik ini menyuguhkan sisi humanis manusia, manusia apa adanya yang tidak terbalut identitas serta keseragaman yang di suguhkan Lovis dengan Subjek ketelanjangan manusia, dan untuk memberikan unsur kedalamannya ia memberi spesifik yaitu payudara wanita. Identitas paling murni yang dimiliki oleh manusia tersebut sesungguhnya mempunyai pesan yang kuat akan siapa dan apa manusia itu sebenarnya.

Link #21 | Printed on Alumunium dibond | 240x120cm | 2011

(ATAS) Link #14 | (BAWAH) Link #18 | Printed Alumunium dibond | 50x100cm | 2010

Dalam Pameran tunggalnya ini Lovis Ostentrik menyuguhkan seri Mammae dengan sebutan ‘Link Series’, dimana setiap karyanya yang di cetak diatas papan alumunium ini di beri nama ‘link’ sebagai nomer serinya. Mammae sesungguhnya menyuguhkan lebih dari pada sebuah tema pameran yang menyuguhkan kemolekan tubuh wanita, tapi lebih kepada sebuah bentuk penghormatan dan apresiasi terhadap apa yang dimiliki wanita, dan di dalamnya kita akan menemukan pesan apa yang sesungguhnya ingin di suguhkan oleh sang Seniman.

Exhibition Name : Mammae (the link series)
Place : Viviyip Artroom
Curator :

Time : 19 Maret 2011 – 2 April 2011
Artist :
Lovis Ostentrik