Pameran yang mengangkat tema-tema sosial seakan tidak akan pernah habis, permasalahan ekonomi dan politik yang ada di Indonesia juga terus menurus terangkat ke permukaan, dipertontonkan layaknya tiap episode Sinema Elektronik yang terus disiarkan dengan tema yang monoton. Pameran seni rupa yang mengangkat tema-teman tersebut pun kini semakin lama semakin monoton.

'Tersandera #1' | Acrylic on Canvas | 130 x 150 cm | 2011

'Omnivora #5' | Acrylic on Canvas | 150 x 130 cm | 2011

Bagaimana dengan pameran tunggal Januri yang berjudul ‘Manusia dan Sang Liyan’ ini? Seniman yang sejak lahir memang sudah sangat ingin sekali menjadi seorang seniman ini kembali lagi dengan lukisan figur manusia dengan bentuk cubical yg tersusun membentuk anatomi tubuh manusia. di Manusia dan Sang Liyan, Januri menceritakan mengenai tentang makhluk hidup bernama Manusia, manusia yang mempunyai hasrat berlebihan akan sesuatu, pada dasarnya manusia telah diciptakan Tuhan YME sebagai makhlukNya yang sempurna, mempunyai otak dan pikiran serta kemampuan yang akan membawanya kepada 2 jalur yang berbeda, hidup sukses dengan melakukan hal yang postif, atau hidup sebagai manusia yang tertutup mata hatinya.

'Tersandera' | Painted Fiberglass | 40 x 50 x 170 cm | 2011

Di pameran ini Januri menghadirkan kurang lebih 11 karya lukisan dan patungnya. di seri lukisannya yang berjudul ‘Tersandera’, ia dengan cukup eksplisit memperlihatkan tema yang ingin disampaikannya, di tiap seri lukisan tersebut kita akan menemukan sosok pemimpin, rakyat serta kantung-kantung uang yang tersebar. Sedangkan di seri lukisannya yang berjudul ‘Omnivora’ kita bisa melihat penggambaran Januri mengenai betapa rakusnya sifat manusia yang tidak pernah merasa puas. Digambarkan para sosok manusia tersebut seperti sedang berebutan memakan hasil alam, pada Omnivora 6 dan 7 kita bisa melihat para manusia tersebut saling berebut batang pepohonan yang bisa kita terjemahkan  Januri berusaha menyampaikan pesan mengenai rakus dan ketidakpedulian manusia terhadap pepehonan dan hutan yang semakin gundul akibat penebangan liar yang tidak terkendali.

Sedangkan dalam karya patunnya kita bisa melihat berbagai macam keadaan ketidakberdayaan manusia terhadap keadaan yang menimpanya, karyanya yang berjudul ‘How We Live’ digambarkan sosok manusia yang berada di atas atap bangunan, berpegangan terlihat seperti akan jatuh dengan kedua kakinya yang sudah menjulur ke arah bawah, sedangkan karya patung lainnya yang berjudul ‘Tersandera’ menggambarkan seorang sosok manusia yang terjebak berada diatas sebuah bangku yang berkaki tinggi sekali. Untuk melihat karya lain Januri di pameran ini dengan resolusi yang lebih baik, silahkan kunjungi Indoartnow.

Exhibition Name : Manusia dan Sang Liyan
Place : Edwins Gallery (Jakarta Art District)
Curator : Heru Hikayat
Time : 14 – 25 Desember 2011
Artist : Januri