Yay, saya paling suka dateng ke pameran yang skala ruangan dan karyanya banyak seperti pameran ini, rasanya kayak lagi main ke Taman Bermain, dan males untuk pulang, hehe.

Pameran Manifesto datang kembali, pameran yang setiap tahun selalu hadir dengan tema-tema yang berbeda ini menurut saya salah satu pameran wajib yang harus di datengin di setiap penyelenggaraannya, di tahun 2014 ini manifesto mengangkat tema ‘Keseharian : Mencandra Tanda-Tanda Masa’, dan seperti biasa, pameran ini selalu menghadirkan banyak sekali seniman-seniman yang dihadirkan di ruang galerinya, mulai dari seniman legenda Indonesia, seniman Senior sampai dengan para emerging Artist yang baru muncul, menarik untuk disimak satu-persatu.

Image

Pameran yang di kuratori oleh Jim Supangkat, Rizki A. Zaelani, A. Rikrik Kusmara dan Asikin Hasan, serta dengan Co-kurator Zamrud Setya Negara dan Bayu Genia Krisbhie ini sudah dibuka untuk umum pada tanggal 20 mei 2014 kemarin yang dibuka oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan – Republik Indonesia.

Mencandra Tanda-Tanda Masa. Apa sih arti dari Mencandra? menurut para kurator pameran ini, Mencandra adalah laku menguai, memamahi dan memetakan, Nah, bila di satukan dengan tema utama Manifesto kali ini yaitu Keseharian, jadi sudah tentu arti yang terangkat adalah mengenal kejadian yang terjadi sehari-hari. Apa yang terjadi sehari-hari? well, mungkin kita bisa diam dan berkaca sejenak untuk mengingat kegiatan diri kita sendiri dari hari ke hari seperti apa, Kagiatan rutinitas yang terus mengulang pasti ada di ritme hidup yang kita jalani ini.

Itulah yang diminta oleh para seniman-seniman yang menjadi peserta di pameran ini, mereka diminta merespon bagaimana menyikapi Mencandra Keseharian dalam praktek seni rupa kini.

Image

Tandya Rachmat | ‘Nafs Al-Lawammah O, P & Q’ | Oil on Canvas | 70×90 cm

Image

Cecep M. Taufik | ‘Re-arranged #3 : Based on Actual Events’ | Oil on Canvas | 70×90 cm | 2014

Saya suka sekali sama karya hyperealisnya Cecep M.Taufik diatas :), tapi selain itu masih banyak lagi karya-kaya seniman muda Indonesia yang layak untuk dilihat, silahkan lihat terus kebawah untuk melihat karya-karya seniman lainnya.

Image

Serrum | ‘Street Art Videography’ | Instalation | Variable Dimension | 2014

Image

Itsnaini Rahmadillah | ‘Trans at Novembe 2005 #2’ | Ready made, wood, ceramic, table, miniature Stuff, Acrylic Paint | Variable Dimension | 2011

Image

Riono Tanggul Nusantara | ‘Monday to Saturday ‘ | Acrylic on Wood Panel | Diameter 60cm (6pcs) | 2012

Image

Davide Armi Putra | ‘A Day Like A Year, A Day Like A Month, A Day Like A Week’ | Canvas, Fabric, Wood, Acrylic Paint, Acrylic Plate | Variable Dimension | 2012

Jumlah karya yang lebih dari 70 seniman pada pameran ini, menghasilkan terbaginya ruang pameran yang ada di Galeri Nasional, bukan hanya ruang B sebagai ruang Utamanya, tapi ruang lainnya serta halaman depan galeri pun terpasang karya-karya, khususnya untuk karya dengan ukuran yang besar sekali.

Image

Antonio S.Sinaga | ‘Archethype (series)’ | Chromogenix Print | 80×60 cm | 2014

Image

Stereoflow | ‘Input to Output’ | 200x300cm | 2014

Exhibition Name : Manifesto : Mencandra Tanda-Tanda Masa
Place : Galeri Nasional Indonesia
Curator : Jim Supangkat, Rizki A. Zaelani, A. Rikrik Kusmara dan Asikin Hasan
Time : 20 Mei – 7 Juni 2014
Artist : Ace House Collective, Adi Sundoro,  Adytama Pranada Charda, Agan Harahap, Agung Prabowo, Agus TBR, Aliansyah, Andro M. M Napitupulu, Antonio Sebastian Sinaga, Ardi Gunawan, Arya Sucitra, Ayu Arista Murti, Baskoro Latu, Bonggal Hutagalung, Cecep M. Taufik, Christina M. Phan, Cut and Rescue, Daniel Timbul Cahya Kresna, David Armi Putra, Deni Rahman, Desrat Fianda, Dito Yuwono, Fur, Gabriel Aries, Grafis Minggiran, Hari Prasetyo, I Wayan Upadana, Irwan Wahyu, Irwanto Lentho, Itsnaini Rahmadilla, Jaya Putra, Kara Andarini, Kelvin Atmadibrata, Kemal Ezadine, M. Zico Albaiquni, Maradita Sutantio, Marishka Soekarna, Michael Binuko, MMOORRGGHT, Moch. Rizal Fauzi, Muhammad Jabbar Dipanegara, Muhammad Taufik, Nomas Kurnia, Panca DZ, Patriot Mukmin, Pemandangan, Perahu Art Connection, Ranger For, Ratu R. Saraswati, Recyle Experience, Riono Tanggul, Risa Astrini, Rudayat, Rudi Atjeh Darmawan, Rudi Hendrianto, Sanchia T. Hamidjaja, Satria Nugraha, Sekarputri Sidhiawati, Serrum, Seruni Bodjowati, Shales Husein, Sonny Hendrawan, Stereoflow, Sulung Widya Prasastya, Sutra Djarot, Saiful A. Garibaldi, Tandya Rachmat,  Taufik Ermas, Teguh Agus Priyanto, Theo Frids Hutabarat, Theresia Sitompul, Valarasa, Wahyu Eko Prasetya, Westuwidyawan, Wayang Cyber, Windi Apriani, Zainal Abidin, Zusfa Roihan.