Menuai karya perancang visual muda indonesia
prolog
Berkomunikasi secara visual bukanlah hal yang mudah ternyata, dan tidak semua orang dianugrahi talenta serta kepekaan dan semangat yang sama untuk mampu mengolah pesan verbal agar mudah dicerna dengan menggunakan simbol-simbol visual.
Dengan memiliki bakat menggambar, menyukai seni dan memiliki kreatifitas diatas rata-rata saja ternyata tidaklah cukup.
Seorang desainer komunikasi visual atau lebih dikenal sebagai desainer grafis adalah manusia-manusia, yang kalau boleh ‘ditinggikan’ adalah: SUPER!
Betapa tidak lewat kemampuan menyeimbangkan nalar dan emosi mereka mampu menganalisa sekaligus ‘meliarkan’ aneka kemungkinan, sehingga ide-ide dengan lincah berlarian dan bergandengan dengan mesra dalam pigura benak mereka.
Pesan verbal yang dianggap mudah diucapkan dan dengan teori komunikasi ‘tinggal’ diulang banyak kali dan ditempatkan dimana-mana, oleh keahlian mereka menjadi ringkas dan berlipat ganda kekuatannya untuk diserap.
Di kancah pendidikan, jurusan Desain Komunikasi Visual yang dahulu bernama Desain Grafis (dan beberapa institusi menamaninya berbeda-beda dengan kurikulum yang kurang lebih sama) memang sedang menapaki masa jayanya. Setiap tahun lahir jurusan tersebut baik di universitas/sekolah tinggi/politeknik/akademi yang sudah lama berdiri maupun di intitusi pendidikan tinggi baru.
Saat ini terdata ada sekitar 70 institusi negeri/swasta baik strata satu maupun diploma, lokal atau berafiliasi dengan pihak luar yang menawarkan program desain komunikasi visual/desain grafis di Indonesia.
Dengan rata-rata jumlah siswa 100 orang tiap angkatan, maka diperkirakan ada sekitar 5.000 lulusan dalam 2 – 3 tahun mendatang.
Jumlah ini mungkin kecil jika disandingkan dengan ratusan ribu lulusan dari jurusan lainnya, namun kekhususan bidang yang mereka pelajari menjadikan angka ini cukup signifikan memperlihatkan tren di kalangan anak muda yang memilih berkiprah di industri yang relevan seperti graphic agency, advertising agency, broadcasting, publishing, dan lainnya.
Lahirnya Indonesia Graphic Design Award (IGDA)
Melihat fenomena ini maka lahirlah sebuah penghargaan untuk memberi apresiasi bagi para insan desain grafis Indonesia bernama IGDA (Indonesia Graphic Design Award) yang dilaksanakan pertama kali pada Mei 2010.
Indonesia Graphic Design Award juga dinamai “Panen Grafis” agar mengandung unsur lokal yang kuat dan semangat bahwa para peraih penghargaan IGDA memiliki jiwa melayani dan berbagi untuk kemajuan desain grafis Indonesia, serta menjadi “Petani Grafis” yang meneladani kesederhanaan para petani.
Lahirnya TUAI
Melanjutkan penghargaan untuk para profesional dan akademisi (mahasiswa) tersebut, maka Yayasan IGDA ini menggelar sebuah pameran yang menampilkan karya-karya terbaik dari Tugas Akhir para mahasiswa jurusan Desain Komunikasi Visual di seluruh Indonesia.
Ajang ini dinamai “TUAI” yang adalah pameran Tugas Akhir Desain Komunikasi Visual/Desain Grafis Terbaik dari seluruh institusi di Indonesia.
TUAI2010 adalah ajang perdana yang menampilkan karya alumni yang lulus di tahun 2006 sampai yang memulai Tugas Akhirnya di tahun 2010 (lulus awal 2011).
Kegiatan TUAI2010
Pada ajang perdana ini berhasil dihimpun 113 karya yang datang dari 18 kampus.
Semua entry yang berupa poster A3 ini dipamerkan di atrium lantai 1 fX Lifestyle ‘Xnter, Jl. Jend. Sudirman, Jakarta, sejak 6 Mei sampai 29 Mei 2011.
Bibit Unggul TUAI2010
Pada 7 Mei 2011 dialngsungkan pemilihan/kurasi secara terbuka oleh para kurator yang adalah para pemenang IGDA, nominator IGDA dan para akademisi maupun praktisi terpilih.
Pemilihan dilakukan dalam 4 kategori dengan susunan para kurator-nya sebagai berikut:
Kategori A: Buku, Ilustrasi, Komik, Game Board
– Lans Brahmantyo
– Ari Santosa
– Yan Mursid
– Muhammad Taufik (EMTE)
– Novita Angka (Ipiet)
Kategori B: Kampanye promosi/komersial, kampanye sosial, kampanye promosi even
– Janoe Ariyanto
– Irvan N. Suryanto
– Elwin Mok
– Ray Bachtiar Drajat
Kategori C: Identity/Branding, Kemasan, Typeface, Sign System
– Mendiola B. Wiryawan
– Eric Widjaya
– Kartika Jahja
– Ainur Rofiq
Kategori D: Game, Animasi, Film, Multimedia
– Agus Makki
– Ade Darmawan
– Ritchi Ned Hansel
– Bellamy B. Budirman
Dari hasil pemilihan ini didapat 40 peserta yang diberi gelar “Bibit Unggul” dari 13 kampus:
Universitas Bina Nusantara Jakarta 11 orang
Institut Teknologi Bandung 10 orang
Institut Kesenian Jakarta 5 orang
Universitas Pelita Harapan Tangerang 3 orang
ISI Jogjakarta 2 orang
Universitas Kristen Maranatha Bandung 2 orang
Lalu 7 kampus masing-masing 1 orang:
Universitas Trisakti Jakarta
Universitas Tarumanagara Jakarta
Iniversitas Petra Surabaya
Universitas Bunda Mulia
Institut Teknologi Nasional Bandung
Modern School of Design Jogjakarta
Sekolah Tinggi Senirupa dan Desain Visi Jogjakarta
Berdasarkan kategori 40 bibit unggul TUAI2010:
Kategori (Buku, Ilustrasi, Komik, Game Board) 10 orang
Kategori (Kampanye promosi/komersial, sosial,promosi even) 8 orang
Kategori C ( Identity/Branding, Kemasan, Typeface, Sign System) 14 orang
Kategori D (Game, Animasi, Film, Multimedia) 8 orang
40 peserta ini akan mendisplay karya mereka sesuai space yang disediakan pada 19 Mei, dan akan dinilai pada 20 Mei oleh para juri yang adalah aktivis IPGI (IKatan Perancang Grafis Indonesia, di tahun 80-an yang sekarang menjadi ADGI=Asosiasi Desain Grafis Indonesia dan melahirkan pula FDGI = Forum Desain Grafis Indonesia), mereka adalah:
AD Pirous
T. Sutanto
Priyanto Sunarto
Wagiono Sunarto
FX Harsono
Gauri Nasution
Hanny Kardinata
Jojo Gozali
Lesin
Riswanto Ramelan
Yongky Safanayong
Acara pameran “Bibit Unggul” TUAI2010 ini akan dibuka pada:
Jumat 20 Mei 2011 pk. 15.00 – 17.00
Dilanjutkan dengan presentasi/talkshow 8 orang yang terpilih mengenai proses pembuatan Tugas Akhir mereka pada pk. 19.00 – 21.00
Esoknya pada sabtu 21 Mei akan diadakan talkshow/sharing dari komunitas dan para bibit unggul lainnya mulai pk. 14.00
Pameran 113 entry dan 40 Bibit Unggul akan berlangsung setiap hari dari pk. 10.00 – 22.00 di area atrium f1 fX Lifestyle ‘Xnter hingga 29 Mei 2011.
Untuk informasi seputar TUAI2010 dapat menghubungi:
Vivi Lestari (koordinator peserta): +62 85213286768
Adri Tirtoarrazaq (koordinator acara) +62 8561852216
Caroline F. Sunarko (penanggung jawab kegiatan) +62 8 151 9500 151
Email: igda.tuai2011@gmail.com
www.igda.web.id/tuai @TUAI_IGDA @PanenGrafis
Text: cfs-TUAI2010